Sabtu, 21 April 2012

Introspeksi Diri



Keganjilan kerap menjadi ciri khas manusia. Di depan sang Maha Perkasa, misalnya saat melakukan shalat, ia begitu perkasa untuk tidak berbuat nista. Ia mampu menyempurnakan jumlah rakaat shalat. Tetapi di hadapan diri sendiri atau orang lain yang maha lemah, di tempat kerja, di pasar, ia bertekuk lutut lunglai tak berdaya, sehingga ia dengan begitu mudah berbuat nista. Ia ingkari kesadarannya tentang Tuhan Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui.

(Syakrani, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar