Selasa, 23 Oktober 2012

Warungkopipemda: Komunitas Anak Muda Yang Peduli Kondisi Tata Kelola Keuangan Daerah





Sahabat Negeri ….

Adakah yang merasa pesimis dengan perbaikan kondisi pengelolaan keuangan daerah yang masih carut marut? Adakah yang tergerak untuk memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan kondisi pengelolaan keuangan daerah yang masih sakit itu?
Fakta berbicara bahwa dari 524 pemerintah daerah yang ada di negeri ini, hanya 67 pemda atau 12,79% yang mampu menyandang opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK RI pada tahun 2011. Dari 416 pemda yang telah dilakukan audit oleh BPK RI atas laporan keuangan pemda tahun 2011, sebanyak 67 pemda mendapat predikat WTP, 316 pemda mendapat predikat WDP (Wajar Dengan Pengecualian), 6 pemda mendapat predikat Disclaimer (Tidak Memberikan Pendapat), dan 32 pemda mendapat predikat Adverse (Tidak Wajar) (sumber: http://www.ekon.go.id). Dengan demikian masih terdapat 87,21% pemda yang masih bergelut dengan berbagai masalah terkait 4 kriteria yang ditetapkan oleh BPK RI. Nah, terbayang kan bagaimana kondisi pengelolaan keuangan daerah yang sesungguhnya?
Opini WTP merupakan opini  tertinggi yang memberikan gambaran bahwa kondisi pengelolaan keuangan daerah sebuah pemda telah sehat. Pemberian opini oleh BPK RI didasarkan pada 4 kriteria utama, yaitu kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukupan penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan, kecukupan atas penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), serta ketaatan terhadap peraturan per-UU-an yang berlaku.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN), pemerintah pusat telah mentargetkan 60% dari jumlah pemda yang ada atau sebanyak 315 pemda akan memperoleh opini WTP pada akhir tahun 2014. Berbagai institusi pemerintahan seperti Kementerian Dalam Negeri, BPK RI, BPKP, dan pemerintah daerah (termasuk peran Inspektorat-nya) bersinergi bahu membahu menggapai asa mulia itu. Masalahnya, apakah pemda sendiri menetapkan target serupa? Mampukah harapan itu diraih? Target waktu yang ada tinggal tersisa dua tahun, sementara itu masih banyak lagi pemda yang belum mampu meraih opini terbaik BPK RI tersebut.
Adakah dari kita yang masih merasa pesimis atau malah skeptis dengan gambaran suram pengelolaan keuangan pada pemda kita?
Jika masih ada komponen anak bangsa yang pesimis atau skeptis dengan kemungkinan membaiknya kondisi tata kelola keuangan pemda pada suatu saat nanti, tidak demikian dengan sekelompok anak muda yang satu ini.  Sebagai respon atas kondisi pengelolaan keuangan daerah yang masih kelam, sekelompok anak muda tergerak hati dan pikirannya untuk membentuk sebuah komunitas yang berupaya memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan kondisi pengelolaan keuangan daerah.
Anak-anak muda ini adalah pegawai negeri sipil di sebuah instansi pengawasan yang tugasnya bergelut dengan masalah ke-pemda-an. Gerah melihat kondisi tata kelola keuangan yang masih kusut di pemerintah daerah, berbekal ilmu dan pengalaman, mereka bersepakat membuat sebuah komunitas yang mampu menjembatani proses transfer knowledge yang tak berbiaya dan mampu menjangkau berbagai kalangan luas. Sebuah terobosan penting (breakthrough) yang diharapkan mampu menghilangkan berbagai barrier yang menghambat proses peningkatan kapasitas SDM para pengelola keuangan daerah seperti hambatan birokrasi, dana, jarak, dan waktu. Upaya tersebut diwujudkan dengan membangun sebuah blog sebagai media untuk berdiskusi, berbagi, dan ngobrol dengan sesama anggota komunitas yang mereka sebut “warkop mania”. Sebuah media komunikasi maya yang diharapkan dapat menjangkau secara efektif berbagai komunitas seperti kalangan akademisi, birokrat, mahasiswa, LSM, para praktisi dan pemerhati pengelolaan keuangan daerah. Seluruh kalangan akan dapat mengakses 24 jam wahana ini tanpa adanya barrier tadi.
Komunitas yang digagas oleh sekelompok anak muda peduli  yang didorong oleh semangat none of us is as smart as all of us tersebut lahir pada tanggal 22 Mei 2012. Pendirian komunitas tersebut ditandai dengan peluncuran pertama kali blog mereka yang bernama warungkopipemda di sebuah warung kopi. Grand Launching sederhana dengan sebuah pesta kecil yang jauh dari suasana hingar-bingar. Hanya optimisme yang tampak dari wajah-wajah mereka ketika itu, bahwa komunitas ini akan mendapat sambutan yang hangat dari banyak kalangan luas.
Nama warungkopipemda terinspirasi dari warung-warung kopi yang banyak tersebar di kota di mana anak-anak muda tersebut berkiprah, yaitu Makassar. Warung kopi di kota Makassar, bahkan juga di berbagai kota di Sulawesi Selatan, adalah tempat kumpul-kumpul berbagai kalangan. Baik politisi, birokrat pemerintahan, perumus kebijakan, mahasiswa, LSM, dan masyarakat umum biasanya ngopi-ngopi di warung kopi sambil mendiskusikan kondisi politik dan berbagai masalah yang terjadi di daerah mereka.
Bak sebuah warung kopi, berbagai menu terkait tata kelola keuangan daerah disajikan di komunitas ini, seperti pengelolaan aset/keuangan daerah, prosedur pengadaan barang dan jasa, sistem pengendalian intern pemerintah, akuntansi keuangan daerah, bedah peraturan, sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, kumpulan peraturan, serta menu opini anda. Sajian topik tulisan terhangat selalu dihadirkan oleh anak-anak muda ini  yang niatnya adalah membantu para pengelola keuangan mengatasi berbagai permasalahan tata kelola keuangan daerah yang masih mendera seluruh pemda. Ruang diskusi disediakan dalam forum ini melalui fasilitas komentar, corat-coret, dan opini anda. Opini Anda merupakan forum yang khusus disediakan bagi warkop mania untuk menuangkan gagasan segarnya dalam bentuk tulisan di forum ini dan dapat dinikmati oleh anggota komunitas lainnya sehingga terbuka sifatnya. Motto komunitas ini adalah dari kita, oleh kita, dan untuk kita.
Jika dibandingkan dengan komunitas lainnya yang memanfaatkan blog sebagai media berkomunikasi dan berinteraksi dengan berbagai kalangan, komunitas yang mengangkat tema pengelolaan keuangan daerah dengan format unik tersebut merupakan yang pertama kali di negeri ini. Ide orisinil dan mencerahkan tampak dari topik tulisan yang disajikan. Tulisan-tulisan dalam blog tersebut disajikan secara ringan sehingga menarik orang untuk membacanya. Oleh karena itu, dalam waktu enam bulan, komunitas ini telah mampu menarik 17.000 lebih pembaca yang memberikan komentar serta tanggapan positif atas kelahirannya. Memang bukan angka fantasitik, namun mereka berkeyakinan bahwa komunitas ini lambat laun akan dikenal dari mulut ke mulut dan melalui strategi pemasaran yang mereka terapkan.
Yang menarik adalah bahwa komunitas ini tidak digarap secara asal-asalan. Ada manajemen apik yang melandasi berjalannya komunitas ini. Dalam mengoperasionalkan komunitas ini, anak-anak muda pendiri komunitas mulia ini berpijak pada rencana strategis yang mereka susun dan mereka sepakati. Ada visi, misi, tujuan/sasaran serta target terukur dalam jangka waktu tahunan hingga lima tahun.
Visi  komunitas warungkopipemda sangat menarik, yaitu “Menjadi komunitas yang diperhitungkan dalam penyusunan kebijakan ke-pemda-an di Indonesia”. Visi ini mengandung greget yang besar karena adanya kata diperhitungkan, yaitu turut diperhitungkan dalam penyusunan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah. Menjadi komunitas yang diperhitungkan berarti bahwa warungkopi pemda diharapkan akan menjadi rujukan dan sumber referensi  oleh para warkop mania atau siapapun yang berkepentingan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah ke-pemda-an. Dengan visi menjadi komunitas yang diperhitungkan dalam penyusunan kebijakan ke-pemda-an di Indonesia berarti bahwa warungkopipemda suatu saat harus mampu berdiri sejajar dengan organisasi-organisasi think-thank seperti KSAP, IIA, ataupun lembaga-lembaga perguruan tinggi terkemuka yang berkecimpung dalam masalah penelitian dan kajian ke-pemda-an. Ke depan warungkopipemda juga bermimpi akan mampu menjangkau dunia internasional.
Warungkopipemda menetapkan misi yang disusun berdasarkan empat perspektif Balance Scorecard (BSC), yaitu:
1. Mewujudkan Punggawa Warkop yang Profesional dan Berkarakter (Learning and Growth Perspective),
2.  Mewujudkan diseminasi dan publikasi yang dapat menjangkau seluruh komunitas lain di seluruh dunia melalui pemanfaatan IT (Internal Business Process Perspective),
3.  Meningkatkan peran warungkopipemda sebagai referensi dalam penyusunan kebijakan ke-pemda-an yang dapat diandalkan (Customer Perspective),
Dari ketiga misi tersebut, tampak bahwa komunitas ini tidak berorientasi bisnis (Financial Perspective). Kontribusi yang diberikannya murni nirlaba demi kemajuan pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Biaya operasional untuk menjalankan komunitas ini hanya berasal dari iuran para punggawanya yang kecil nilainya, sekedar buat bayar kopi dan kudapan sewaktu mereka mengadakan rapat di sebuah warung kopi setiap dua minggu sekali.
Selanjutnya, komunitas ini juga berorientasi hasil. Hasil-hasil yang ingin dicapai selama rentang waktu lima tahun telah ditetapkan dalam matriks tujuan, sasaran, indikator kinerja, dan target kinerja yang merupakan alat ukur keberhasilan pencapaian sasaran komunitas ini (lihat matrik Renstra Warungkopipemda Tahun 2012 – 2016 berikut ini).

Dari rencana strategis dan rencana kerja tersebut tampak bahwa para punggawa komunitas ini diprogramkan untuk senantiasa meningkatkan capacity building dengan cara meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka dengan membaca buku atau jurnal yang relevan, mengkaji, dan mendiskusikan berbagai topik hangat seputar pengelolaan keuangan daerah sembari ngopi bareng.

Ada program kerja yang menarik dan saat ini sedang berjalan, yaitu bahwa komunitas ini akan menyusun sebuah buku yang membahas berbagai permasalahan dalam pengelolaan barang milik daerah. Rencananya buku tersebut akan disajikan ke hadapan warkop mania paling lambat akhir tahun 2012. Buku tersebut diharapkan mampu membantu para pengelola barang milik daerah di pemda masing-masing dalam mengatasi berbagai permasalahan barang milik daerah yang masih menjadi penyebab utama kegagalan diraihnya opini WTP. Buku itu akan menyajikan 25 bahasan segar mengenai barang milik daerah dalam berbagai perspektif. Semoga upaya mulia tersebut berjalan sesuai rencana.
Ada hal lainnya yang menarik, komunitas ini juga akan menggaet kerjasama dengan berbagai komunitas lainnya seperti komunitas auditor internal dan komunitas akademisi di perguruan tinggi. Kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk diskusi atau seminar yang mengetengahkan tema pengelolaan keuangan daerah. Artinya, komunitas warungkopipemda ini telah memposisikan dirinya sebagai anak gaul yang tidak introvert alias hidup terbuka dan berinteraksi dengan komunitas-komunitas lainnya demi kemajuan daerah.
Bukti keprofesionalan mereka dalam mengelola komunitas ini adalah dengan dibentuknya struktur kecil untuk menggerakkan organisasi ini, berikut ini:
Struktur organisasi warungkopipemda

Bagaimana organisasi kecil ini bekerja? Setiap punggawa warungkopipemda mendapatkan “jabatan”. Setiap jabatan memiliki uraian tugas yang jelas seperti disajikan dalam matrik berikut ini:
Ketika komunitas ini telah berjalan, ada cibiran bahwa semua ini dapat berjalan karena para penggagas komunitas ini numpang ngetop pada instansi di mana mereka bekerja dan adanya buruk sangka bahwa mereka akan mencari kesempatan backstreet dari pekerjaan dan profesi yang mereka tekuni saat ini. Ada kekhawatiran kegiatan komunitas ini akan melanggar kode etik pegawai dan profesi mereka. Meskipun di dalam menu Tentang Kami dalam blog mereka sama sekali tidak menonjolkan status pekerjaan dan pendidikan, namun untuk menjawab cibiran dan syak wasangka akan niat baik mereka tersebut, dalam waktu dekat mereka akan menyusun kode etik untuk para punggawa warungkopipemda. Kode etik internal ini akan menjadi pedoman mereka dalam bertindak sehingga tidak bertabrakan dengan tugas pokok mereka sebagai pegawai negeri sipil dan etika profesi yang harus mereka patuhi selama ini.
Nah, sahabat negeri, hadirnya komunitas-komunitas seperti warungkopipemda mensyaratkan konsistensi para punggawanya. Konsistensi dalam mengelola komunitas ini dengan tataran ikhlas dan peduli akan nasib negeri ini. Konsistensi menjadi syarat karena hasil yang diharapkan tidak serta merta dapat dilihat segera bagaikan menunggu sang surya yang senantiasa terbit di setiap pagi. Bak perjuangan yang panjang, konsistensi untuk selalu mengamati dan mencermati berbagai masalah pengelolaan keuangan daerah di sekitar mereka, memikirkan, mendiskusikan, dan kemudian menyajikannya dalam bentuk tulisan,  sungguh sangat diperlukan. Konsistensi yang dibahanbakari oleh semangat peduli tersebut akan membuat komunitas ini mampu berumur panjang karena akan selalu dinantikan kehadirannya oleh para warkop mania. Kehadiran komunitas seperti halnya warungkopipemda ini diharapkan mampu menjadi trigger  dalam proses perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Bukan hanya sebagai penonton saja dalam proses sebuah perubahan. Jika komunitas seperti ini disinergikan dengan komunitas lainnya yang memiliki roh yang serupa tentu akan menciptakan ledakan dahsyat yang berdampak positif bagi perbaikan negeri yang kita cintai ini. 
Sambil  berangan-angan seperti apa nantinya komunitas ini akan tumbuh dan berkembang, saya teringat nyanyian karya Kusbini yang terkenal:

Padamu negeri kami berjanji,
Padamu negeri kami mengabdi,
Padamu negeri kami berbakti,
Bagimu negeri, jiwa raga kami .

Harapan kita semua pada komunitas seperti warungkopipemda ini adalah mereka mampu mewujudkan karya nyatanya secara konsisten dan berintegritas demi perbaikan negeri yang kita cintai ini, khususnya perbaikan pada tata kelola keuangan pemerintah daerah agar menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. 
Semoga.

-O0O-





PSIKOLOGI KEPEMIMPINAN & INOVASI

Kali ini saya mengetengahkan sebuah buku karya Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Djamaludin Ancok. Buku karya anak bangsa yang mengaitkan dua variabel penting bagi kemajuan bangsa saat ini dan di masa depan kelak, masih jarang kita temukan. Kebanyakan buku berbicara hanya satu variabel saja, kepemimpinan saja atau inovasi saja. Beliau sangat apik membahas kaitan dua variabel tersebut, yaitu antara kepemimpinan dan inovasi. 

Buku ini lahir dari sebuah gagasan yang dimotivasi oleh beberapa hal. Pertama, adanya niat untuk berbagi wawasan di bidang kajian kepemimpinan dan inovasi. Kedua, belum adanya buku yang mencoba membahas kaitan antara kepemimpinan dan inovasi dalam bahasa Indonesia. Ketiga, adanya kebutuhan mendesak untuk menyediakan sebuah buku pegangan untuk mata kuliah kepemimpinan dan inovasi yang memang menjadi konsen sang penulis sebagai seorang dosen pengajar. Dan masih ada beberapa hal lainnya yang dapat Anda baca sendiri di bagian Kata Pengantar.

Apa sesungguhnya kaitan penting dua variabel tadi: kepemimpinan dan inovasi? Ternyata, pada setiap organisasi yang memiliki ciri-ciri inovatif, selalu ada tokoh pimpinan yang membuat organisasi tersebut menghasilkan karya inovatif. Di balik kesuksesan Disneyland, Apple Computer, Microsoft, dan banyak sekali perusahaan yang sukses karena inovatif, ada seorang tokoh yang menjadi sumber inspiratif. Walt Disney, Steve Jobs, dan Bill Gates adalah pemimpin inovatif dibalik kesuksesan perusahaan-perusahaan inovatif tersebut.

Buku ini terdiri dari 15 bab, dimana lima bab terakhir adalah contoh implementatif dari kepemimpinan dan inovasi pada beberapa perusahaan yang telah sukses. Bab 1 menjelaskan peran inovasi dalam kehidupan manusia. Bab 2 membahas apa manfaat inovasi bagi keunggulan organisasi. Bab 3 dibahas pengertian inovasi. Bab 4 membicarakan proses inovasi dalam perusahaan. Sedangkan faktor-faktor penggerak inovasi dibahas dalam  Bab 5. Pada Bab 6 dibahas peranan modal manusia secara lebih spesifik dan mendalam dalam menunjang inovasi. Fokus pembahasan dalam Bab 7 adalah aspek organisasi sebagai faktor penunjang  proses inovasi dan membahas cara pandang baru dalam berorganisasi. Bab 8, aspek organisasi dibahas secara terperinci, khususnya komponen organisasi yang harus dikembangkan agar mampu menjadi wadah untuk munculnya inovasi. Di Bab 9, dibahas peranan pemimpin dalam inovasi. Pembahasan difokuskan pada ciri-ciri dan perilaku pemimpin yang mampu menggairahkan munculnya inovasi dan ciri serta perilaku pemimpin yang menjadi penghambat inovasi dalam perusahaan. Bab 10 berisi pembahasan peranan budaya organisasi di dalam menumbuhkan inovasi dalam perusahaan.

Tertarik? 

Menurut saya, buku ini pantas untuk menjadi salah satu koleksi perpustakaan rumah Anda. Bahasa tulis yang mudah untuk dibaca dan dicerna merupakan salah satu keunggulan buku ini. Dan saya jamin Anda takkan menyesal memilikinya. Anda akan mendapatkan siraman wawasan tentang kepemimpinan  dan inovasi.





Kamis, 18 Oktober 2012

Andai Aku Menjadi Ketua KPK …. (30 hari Sebagai Ketua KPK)

Jika saya ditanya, apakah mungkin saya terpilih sebagai ketua KPK?
Jawabnya mungkin, jika takdir membawa saya ke sana ….

Jika saya ditanya, apa yang akan saya lakukan, jika saya menjadi ketua KPK?
Dalam sebulan kepemimpinan saya, inilah yang akan saya lakukan ….

Saat Pelantikan

Tidak bisa saya pungkiri bahwa saya terpilih melalui penilaian secara independen atas serangkaian uji intelektualitas, integritas, kapabilitas, dan skala komitmen saya akan pemberantasan korupsi di negeri ini oleh sebuah tim yang terdiri dari orang-orang yang hebat. Namun saya juga meyakini, dibalik terpilihnya saya pasti ada kekuatan yang senantiasa ingin menjatuhkan saya, yang menghalangi niat ikhlas saya untuk memerangi korupsi.  Namun saya meyakini, saya tidak sendirian. Saya masih bersama dengan masyarakat yang mencintai negeri ini, masyarakat yang anti korupsi. Oleh karenanya, di hari pelantikan saya  ini, saya berketetapan hati untuk bekerja keras mulai detik ini juga tanpa terganggu oleh intervensi pihak-pihak yang akan menggagalkan niat saya tersebut. Saya akan sampaikan kepada Presiden yang melantik kami hari ini agar mendukung sepenuhnya upaya-upaya yang akan kami lakukan sesuai ketentuan perundang-undangan untuk memberantas korupsi. Saya yakin, istri dan anak-anak saya juga akan mendukung saya 1000%.

Ingatlah, di hari penting saya, saya sudah berjanji....

Hari Pertama Bekerja

Pertama kali, saya akan menyapa staf KPK, mulai dari satpam, resepsionis, OB, staf adminstrasi, auditor, intelijen, para penyidik, dan para pejabat struktural KPK. Saya akan langsung mengadakan rapat dengan para pimpinan KPK lainnya. Saya akan meminta penegasan komitmen yang suci dari para pimpinan KPK lainnya untuk bersama-sama menjalankan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya. Saya sampaikan kepada para pimpinan lainnya, bahwa saya akan tetap mempertahankan saudara Johan Budi sebagai juru bicara KPK.

Sebagai ketua KPK, saya akan membentuk Tim untuk menyusun Renstra KPK yang memuat visi, misi, sasaran, dan program kerja selama lima tahun masa kepemimpinan saya. Saya akan beri tempo satu bulan untuk merumuskan semua itu. Renstra tersebut harus memuat road map pemberantasan korupsi di Indonesia dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Di akhir bulan kepemimpinan saya, akan saya umumkan Renstra tersebut dalam web site KPK agar masyarakat dapat mengetahui program-program pemberantasan korupsi yang akan dilakukan KPK.

Saya akan dengan seksama mendengarkan paparan dari para Direktur Bidang terkait tentang kemajuan program yang sudah dan sedang berjalan, masalah atau kendala yang dihadapi, dan langkah-langkah yang telah dilakukan. Sekali lagi, saya akan banyak mendengar dan hanya sedikit saja bertanya. Usai paparan progress report, saya akan mengadakan rapat terbatas dengan para pimpinan KPK untuk menetapkan skala prioritas penanganan kasus korupsi. Mana yang harus segera ditangani lebih dahulu, dan mana yang bisa ditangani belakangan. Saya kira, rapat hari pertama saya akan sangat melelahkan. Dan rasanya hanya itu yang bisa saya lakukan di hari pertama memasuki kantor baru saya.

Hari ini saya belajar banyak dengan mendengarkan....

Minggu Pertama Bekerja

Setelah hari pertama saya bekerja kemarin, hari ini saya akan mengajak salah satu pimpinan KPK untuk melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung dan Kapolri. Bukankah koordinasi adalah salah satu tugas yang harus saya lakukan sebagai pimpinan KPK? Benar, saya harus mengajak kedua instansi penyidik tersebut untuk bersama-sama bekerja sama mengatasi masalah korupsi ini secara efektif dan sistematis. Saya tidak mengedepankan MoU dalam konteks ini, karena UU KPK sudah jelas. Tugas koordinasi adalah tugas saya dan hal itu hanya membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan pihak lain (human relationship). Saya akan meminta komitmen dan kerjasama kedua instansi tersebut dalam pemberantasan korupsi. Untuk itu komunikasi antara KPK dan kedua instansi tersebut harus saling kami jaga dengan sebaik-baiknya. Saya berjanji akan selalu berkomunikasi dengan Jaksa Agung dan Kapolri.

Dalam kesempatan yang berbahagia tersebut, saya tidak akan sungkan meminta kepada kedua instansi tersebut untuk memberikan solusi atas permasalahan kekurangan tenaga penyidik. Saya akan mengusulkan agar dibuat prosedur baku tentang perbantuan tenaga penyidik kejaksaan dan  kepolisian ke KPK. Sebelum saya mengakhiri kunjungan, saya akan menegaskan kembali bahwa koordinasi dan sinergi antara KPK, kejaksaan, dan kepolisian harus benar-benar diwujudkan. Dalam jangka waktu segera, saya akan usulkan kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan tentang rekruitmen tenaga penyidik KPK sehingga KPK tidak tergantung kepada kejaksaan dan kepolisian. Selain itu, sebenarnya tugas-tugas kejaksaan dan kepolisian juga akan sangat terganggu jika para penyidik mereka dipinjam oleh KPK.

Saya bersama-sama dengan pimpinan KPK lainnya akan mendatangi para pimpinan DPR. Pasti mereka akan kaget. Kepentingan saya hanya satu, saya dan para pimpinan KPK lainnya akan meminta dukungan pimpinan DPR dalam program pemberantasan korupsi. Anda pasti tahu kan? Ya, banyak anggota DPR yang terpeleset kasus korupsi. Saya dan para pimpinan KPK lainnya meminta agar DPR juga mendukung penguatan KPK dan bukan melemahkan KPK dengan upaya-upaya pelemahan melalui perubahan UU KPK. Di samping itu, saya akan menyampaikan kepada para pimpinan DPR agar mendukung pembangunan gedung baru KPK agar kami dapat bekerja secara efektif. Kami akan sangat senang jika hal itu dapat disetujui, meskipun pembangunan gedung tersebut harus dilakukan dalam tahun jamak.

Setelah itu, saya akan berkunjung ke Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung. Saya dan para pimpinan KPK lainnya akan meminta dukungan penuh dari Ketua MK. Tanpa bermaksud intervensi, dukungan tersebut selayaknya diberikan kepada KPK dengan menggagalkan setiap upaya pelemahan KPK melalui permohonan uji materi UU KPK yang sudah ada. Akan saya sampaikan bahwa usulan perubahan UU KPK dan hiruk-pikuknya sedikit banyak telah mengurangi konsentrasi KPK dalam menjalankan tugas-tugasnya. Saya yakin mereka pasti akan mendukung KPK sepenuhnya. Kepada Mahkamah Agung, saya sampaikan agar proses peradilan kasus-kasus korupsi benar-benar mengedepankan keadilan masyarakat luas yang terkena dampak korupsi ini.

Terakhir, tidak lupa saya akan menemui elemen masyarakat yang mendukung gerakan anti korupsi. Tanpa mereka KPK tidak akan tegar berdiri. Dukungan masyarakat kepada KPK adalah salah satu kekuatan KPK. Kekuatan tersebut tidak akan bisa dihalangi oleh kekuasaan maupun kepentingan politik tertentu. Saya akan meminta kepada elemen masyarakat tersebut agar terus mendukung dan mengawal kinerja KPK. Kritik, masukan, dan saran yang membangun kinerja KPK akan sangat saya tunggu.

Selama seminggu ini, apa yang telah saya lakukan? Saya telah menjalin komunikasi....

Bulan Pertama Bekerja

Pada minggu-minggu berikutnya, saya sudah pasti super sibuk. Saya akan jadwalkan setiap minggu sekali melakukan pemantauan atas kemajuan kegiatan penyidikan yang telah berlangsung. Saya akan minta agar para penyidik memaparkan di hadapan pimpinan KPK. Saya tidak akan terpengaruh dengan tekanan di media akan penuntasan kasus-kasus besar seperti Century, Hambalang, PLTS, dan lain-lain karena saya ingin penyidikan kasus-kasus ini lebih fokus. Para penyidik saya minta tetap tenang bekerja dan biarlah saudara Johan Budi yang akan menghadapi media. Saya juga tidak ingin setiap waktu melakukan conference press karena saya tidak ingin banyak bicara. Saya ingin banyak kerja. Saya juga merasa, masyarakat cenderung tidak sabar, padahal proses penyidikan betul-betul harus disiapkan secara tepat, meskipun tidak bisa cepat. Ya, agar para koruptor tidak bisa lari dari tuntutan hukum karena kurang bukti. Jika kasus tersebut telah cukup bukti, maka saya akan putuskan untuk segera diproses penuntutannya. Saya berharap di akhir bulan saya bekerja, satu kasus besar dapat saya ajukan ke sidang pengadilan tipikor.

Di akhir bulan, sesuai janji saya, Renstra dan Road Map Pemberantasan Korupsi Di Indonesia telah rampung. Saya bersama-sama pimpinan KPlainnya akan menyampaikannya ke publik. Kami siap mengadakan rapat dengar pendapat dengan Komisi III terkait hal itu. Pada intinya, saya akan menjelaskan program-program dan target-target terukur KPK. Saya akan jelaskan bagaimana strategi pencegahan dan strategi penindakan yang tengah dan akan KPK lakukan.

Selama sebulan saya memimpin KPK, saya telah memulai melakukan sesuatu....

(Bersambung)